Wednesday 15 November 2017

Apa itu "third wave coffee" ?

Pernah mendengar istilah third wave coffee?
Mungkin saat ini istilah tersebut sudah sering kita dengar, tetapi sebenarnya apakah itu?..jika ada third, pasti ada first dan juga second..ya betul! Ketiga fase tersebut bisa diartikan gelombang atau pergerakan.

First Wave / Fase Pertama
First wave dimulai sekitar tahun 1960an dimana kopi bukan lagi komoditi eksklusif yang bisa dinikmati oleh pejabat tinggi atau bangsawan. Pada fase ini kopi dapat dinikmati oleh setiap orang, dimana saja dan kapan saja.
Pada first wave citarasa kopi dikondisikan untuk dapat dikonsumsi secara masal sehingga penambahan gula dan creamer menjadi sangat populer saat itu. Di fase ini merk seperti Nestle, Folgers atau Maxwell menjadi idola bagi seluruh kalangan sejalan dengan kultur pada saat itu yaitu "kopi untuk dikonsumsi" harus terjangkau, cepat dan praktis.
Maxwell ads
Iklan Maxwell coffee


Second Wave / Fase Kedua
Second wave dimulai sekitar tahun 1970an. Di fase ini kopi mulai diperhitungkan kualitasnya dan mulai ditandai dengan munculnya kedai-kedai kopi yang menawarkan sajian espresso based dengan kualitas yang baik hingga menjadi minuman keseharian yang populer.
Pada fase second wave, kualitas biji kopi dan teknik penyeduhan mulai ditekuni, seperti penggunaan alat french press. Kultur pada second wave bergeser menjadi "kopi untuk dinikmati".
1980s coffee shop
Coffee shop mulai menjamur pada era second wave


Third Wave / Fase Ketiga
Third wave dimulai pada awal tahun 1990 hingga sekarang. Di fase ini penikmat kopi mulai ingin mengetahui lebih jauh mengenai kopi, baik asal, karakter, metode sangrai hingga teknik seduh yang bervariasi untuk memperoleh citarasa yang unik dari kopi.
Pada third wave mulai bermunculan berbagai macam alat seduh yang beragam seperti alat dripper atau portable espresso maker. Tidak ketinggalan pula profil rosting yang beranekaragam tingkatannya untuk dicoba.
Kultur yang terbentuk pada fase ini adalah "kopi untuk dihargai".
third wave tools
Alat seduh yang bervariasi pada era third wave


Apakah kita sudah berada di third wave yang menghargai kopi? atau masih di era first wave yang beranggapan kopi semua sama, tidak perlu ribet, instant dan pokoknya kopi?

Monday 9 October 2017

Perbedaan Cold brew dan ice coffee


Keduanya sama-sama disajikan dingin, tapi dimanakah letak perbedaannya?
Perbedaannya ada pada metode / teknik seduhnya.

1. Cold Brew (Kopi seduh dingin)
Cold brew dibuat dengan teknik seduh menggunakan air dingin (temperatur ruangan) yang kemudian diekstrasi selama 12 - 24 jam di dalam pendingin / chiller. Setelah terekstrasi filter dan ampas kopi dikeluarkan selanjutnya kopi siap disajikan dan mampu bertahan kurang lebih 2 minggu didalam pendingin.
Kini membuat cold brew menjadi lebih mudah dengan perangkat seperti Toddy atau Hario Mizudashi.

Hario cold brew maker
Hario Mizudashi

Toddy cold brew system
Toddy Cold Brew

Kelebihannya adalah kopi tahan lama, tidak mengalami watery, acidity rendah, rasa yang lembut. Kekurangannya adalah memerlukan kesabaran untuk dinikmati dan penggunaan air serta bubuk kopi yang lebih banyak.

2. Ice Coffee (Es Kopi)
Teknik membuat es kopi sangatlah banyak dipahami oleh orang awam, yaitu dengan menyeduh kopi secara normal menggunakan air panas (suhu kurang lebih 90°C) yang selanjutnya diberi es batu untuk disajikan dalam keadaan dingin.

es kopi
Es kopi
Kelebihan dari es kopi sendiri adalah mudah dan cepat membuatnya, menggunakan air dan kopi lebih sedikit (sesuai kebutuhan), aroma yang kuat dan lebih banyak antioksidan. Tips menikmati es kopi yaitu sebaiknya diselesaikan kurang dari 30 menit, karena es batu akan mencair dan kopi akan menjadi watery (encer dengan komposisi air jadi berlebih).

Jadi, mau pilih yang mana? 

FLTRgo bagi petualang yang ramah lingkungan


Saat ini sudah banyak peralatan seduh kopi yang didesain secara compact agar mudah dibawa kemana saja, sebut saja Cafflano, Handpresso, dan masih banyak lagi.

Apakah anda pernah mendengar FLTRgo ? Ya, ini adalah peralatan seduh kopi yang didesain juga dengan model compact, mudah dibawa dan diklaim ramah lingkungan karena terbuat dari bahan bambu dan filter katun yang mudah diurai lingkungan (biodegradable).
FLTRgo sendiri dikembangkan oleh Justin Baird yang berprofesi sebagai fotografer dan pembuat film globetrotting.

FLTRgo
Desain FLTRgo

Gagang FLTRgo saat dibentangkan
FLTRgo yang dapat dilipat

Seduh kopi bersama FLTRgo
Seduh kopi menggunakan FLTRgo

FLTRgo disimpan kembali pada backpack
FLTRgo menemani petualang yang dinamis

Dilihat dari desainnya sangat sederhana, yaitu berupa cincin bambu dilengkapi sekrup penahan gagang yang dapat dilipat dan filter katun yang reuseable dan mudah dibersihkan serta tidak mempengaruhi rasa.
FLTRgo didesain untuk digunakan beberapa ratus kali (tidak pasti disebutkan jumlahnya) yang kemudian dibuang dan digantikan dengan unit yang baru.



Bagaimana? tertarik untuk memilikinya?, setidaknya anda tidak lagi memikirkan filter karena filter katunnya dapat digunakan berulang serta mudah dibersihkan dengan cukup membilasnya saja dan akan dijual dengan kisaran harga US$ 28.

Sunday 8 October 2017

Kopi Nitro

Apa itu Kopi Nitro (Nitro brew coffee)?
Kopi Nitro adalah Kopi dingin yang diinfusi oleh Nitrogen (N2O). Kopi Nitro sendiri mulai dikembangkan pada tahun 2015 oleh craft coffee houses Cuvee Coffee in Austin, Texas and Stumptown in Portland, Oregon. Kopi Nitro sebenarnya adalah pengembangan dari kopi seduhan air dingin (Cold Brew) yang sangat ngetrend di tahun 2014.

Infusion by N2O
Kopi dingin yang diinfusi Nitrogen dan dinamakan Nitro brew coffee
Lalu bagaimana dengan rasanya ?
Dari prosesnya, nitrogen akan membantu menghilangkan rasa asam dan mengekstrasi rasa manis serta gelembung mikro nitrogen akan menghambat air kopi untuk larut sehingga tekstur yang didapat menjadi lembut dan tebal.
Apakah benar hasil akhirnya seperti itu ? Dari pengalaman saya ternyata dari proses teori diatas memang benar adanya. Cobalah...

Saat ini gerai-gerai kopi mulai mengembangkan Nitro brew menjadi lebih bervariasi, misalnya Starbucks yang menawarkan menu nitro flat white dan nitro PSL (Pumpkin Spice Latte).

Beberapa waktu lalu teman saya dari Black Cafe Timika (Musyawir) mendemonstrasikan infusi Nitrogen pada cold brew single origin kopi Ilaga-Papua dan hasil rasanya sangat bersahabat bila dibandingkan dengan hot brew.

Created by Black Coffee Timika
Nitro cold brew feat. Ilaga - Papua coffee by Musyawir (Black Coffee Timika)

Klik link ini untuk melihat videonya https://www.facebook.com/BikopiCoffeeShopTimika/videos/1682795315086316/



Friday 21 July 2017

Coffee Quotes Terbaik

Quotes yang dalam terjemahan bahasa indonesia berarti Kutipan atau kalau dengan bahasa pasarnya mungkin bisa diartikan"Kata-kata bijak". Quotes sering kali bercerita tentang motivasi dan harapan besar untuk mengubah seseorang yang membaca atau mendengarkannya menjadi lebih baik sesuai dengan ajakan yang terkandung dalam isi quotes itu sendiri.
Lain dulu lain sekarang, yup...saat ini quotes berkembang tidak hanya berisikan kata-kata bijak yang berat dan kadang susah dicerna melainkan sudah berisikan kata-kata yang lebih mudah dipahami, ringan dan terkadang humoris namun tetap menyemangati.

Berbicara mengenai kopi ada satu hal yang menganggu saya, bukan karena caffeine-nya, bukan karena rasanya atau bukan juga karena warnanya, melainkan bertemu orang-orang yang tidak menyukai kopi bahkan yang paling ekstrim adalah anti kopi. Disaat itulah quotes / kata-kata bijak mengenai kopi mulai bekerja dengan caranya untuk memotivasi dan menguatkanku...hehehe.

Ada beberapa quotes yang selalu menjadi favorit saya yang saya ambil dari beberapa sumber dan menurut saya cukup brilian. 

1. 
You can't make eveyone happy, you are not coffee
Hanya kopi yang membuat bahagia, kira-kira seperti itu

2. 


Before i exercise i always drink coffe
Sedikit bercanda tapi bagi penikmat kopi, apakah ini benar?

3. 
Coffee in one hand, confidance in the other
Quote yang satu ini luar biasa, setuju?
4. 




No sex, no drugs, just coffee
Bagimana dengan yang satu ini? saya pribadi
inginkan Rock n' Roll nya jangan dicoret

Jika teman-teman memiliki usaha warung kopi, quotes di atas lumayan buat pajangan dan tentunya penyemangat meningkatkan kreativitas.
Jika ada quotes dari teman-teman yang mantap silahkan share di box comment, siapa tahu bisa menjadi inspirasi dan penyemangat baru.

Thursday 23 February 2017

Seberapa Banyak Kopi Akan Membunuhmu?

Efek Kesehatan Kopi
Efek Kesehatan Kopi

Secangkir kopi cukup membunuhmu..tentu saja, jika ditambahkan zat beracun didalamnya seperti cerita "Kopi Je***a".  Kita tidak akan membahas kasus itu dan sepertinya tidak terlalu menarik.

Saya paham bahwa mungkin anda menyukai kopi bahkan mencinatinya, tapi apapun kenikmatan yang ditwarkannya jika berlebihan pastinya dapat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa menu kopi yang telah kita kenal, seperti Espresso, Cappuccino, Latte, Americano atau metode penyajian lainnya mempunyai dampak kesehatan yang berbeda tergantung berat badan dan banyaknya kopi yang kita minum. Semakin kecil nilai berat badan anda maka dianjurkan untuk minum kopi lebih sedikit dibandingkan orang yang memiliki berat badan lebih. Sebagai contoh jika berat badan anda 60 Kg dan meminum espresso sebanyak 118 shot maka anda kemungkinan segera tidak bersama kita lagi.

Mengutip infografis yang diterbitkan ilovecoffee.jp, mengilustrasikan bahwa seseorang dengan berat badan 55 Kg akan mati jika menkonsumsi jenis kopi dengan dosis seperti pada gambar dibawah.
Dosis Espresso
Dosis Brew Coffee
Dosis Latte
Dosis Cold Brew
Dosis Bulletproof
Dosis Americano
Dosis Kopi Bagi Orang Dengan Berat Badan 55 Kg
Sumber : ilovecoffee.jp

Jika anda penasaran hendak mensimulasikan diri anda sehingga mengetahui dosis maksimum menikmati jenis kopi tertentu dan mengetahui dosis kematiannya, silahkan kunjungi halaman web Caffeine Calculator yang cukup informatif dan bermanfaat.
Selamat menikmati kopi anda dan stay safe, masih ada kenikmatan kopi berikutnya di esok hari.

Salam









Flat White

Flat White
Flat White (Doc. wikipedia)

Jika diartikan minuman kopi ini berarti "Putih datar". Hmmm...sangat tidak menarik dan mungkin sedikit aneh kedengarannya.

Jika sobat pernah mengunjungi coffee shop tentunya tidak asing dengan menu seperti Cappuccino ataupun Latte, saat melihat kebawah lagi pada daftar menu kemudian ada lagi yang namanya Flat White. Minuman seperti apakah itu?
Sama halnya dengan cappuccino ataupun Latte, Flat White adalah minuman dengan bahan dasar Espresso ditambahkan susu yang di-frothing (dipanaskan / dikentalkan / berbusa). Tentu saja ketiganya memiliki perbedaan walau sekilas tampak sama.

Perbedaan Cappuccino, latte dan Flat White
Cappuccino
Cappuccino adalah minuman tradisional Italia yang berbahan dasar Espresso, steam milk (susu panas) dan Milk Frothing (busa susu) serta di-finishing dengan garnish bubuk coklat. Akan dikatakan Cappuccino apabila minuman tersebut memiliki 3 struktur layer yang sama, yaitu :
Cappuccino
Cappuccino

1/3 Espresso
1/3 Steam Milk
1/3 Froth Milk







Latte
Latte adalah minuman dengan komposisi yang sama dengan Cappuccino, hanya saja susu untuk membuat Latte di-frothing sedemikian rupa sehingga memunculkan micro foam sehingga foam pada Latte lebih halus dan tipis dibandingkan Cappuccino. Latte juga memiliki ciri khas pada tampilannya yang menonjolkan seni hias Latte (Latte Art).
Latte Art
Latte











Flat White
Serupa tapi tak sama dengan dua varian sebelumnya, Flat White biasanya disajikan  tanpa atau dengan foam. Micro foam yang dibuat saat mem-frothing susu lebih halus dan tipis jika dibandingkan dengan Latte namun tetap terasa.

Infografis Perbedaan Cappuccino, Latte dan Flat White
Sumber : ilovecoffe.jp

Asal Mula Flat white
Pastinya ada cerita dan sejarah mengenai asal muasal minuman ini, seperti yang dikutip Wikipedia bahwa sejarah awal minuman ini adalah berasal dari Australia yang mulai diperkenalkan awal tahun 1980, dimana Alan Preston selaku pemilik Moors Espresso Bar di Sydney secara permanen menambahkan minuman ini (Flat White) pada menu yang disajikan. Selain itu Melbourne mengklaim bahwa minuman ini adalah pengaruh dari imigran Italia yang hijrah ke Australia setelah Perang Dunia Kedua dan mulai memperkenalkan mesin espresso di Tahun 1950.

Ada juga cerita / klaim berbeda, bahwa Flat white berasal dari Wellington, Selandia Baru. Klaim ini menyatakan bahwa Flat white dibuat secara tidak sengaja dari pembuatan Cappuccino yang gagal di Cafe Bodega, Willis St pada tahun 1989.

Selain itu ada juga klaim bahwa Flat White berasal dari Auckland pada tahun 1984 yang dibauat oleh Derek Townsend dan Darrell Ahlers Cafe DKD, sebagai alternatif Latte Italia.

...Oke, apapun sejarah dan ceritanya yang sampai sekarang belum pasti klaim mana yang benar, minuman ini tetap enak dengan racikan Barista di masing-masing negara dengan rasa kopi yang kuat disertai kelembutan.

Salam